Dear Anakku
Setahun lebih kami menantimu.
Ibuk dan Bapak telah berjanji sehidup semati untuk beribadah di jalan Allah sejak 27 April 2019.
Tidak ada seharipun kami luput memanjatkan doa untuk kehadiranmu di bumi ini.
Kami menantikan dua garis merah segera muncul setiap sang bulan terlambat datang.
Kami percaya bahwa Allah akan menitipkanmu di waktu yang paling tepat. Jika bukan sekarang, mungkin nanti, atau besok, bahkan suatu saat nanti.
7 July 2020 menjadi hari pertama kami tahu keberadaanmu dirahimku.
Mukjizat. Itu yang terlintas dibenak Ibuk dalam sujud penuh syukur dan tangis.
Kamu adalah hadiah terbaik yang pernah Ibuk terima selama 27 tahun menghirup nafas di dunia. Terima kasih untuk kehadiranmu. Terima kasih untuk nikmat-MU, Allah.
Kami bisa melihat kedua tangan dan kaki lengkap dengan jemari mungilmu di layar USG. Bahkan kamu menirukan ekspresi Ibuk ketika mengomel :)
Tendangan dan gerakanmu yang semakin hari semakin kuat membuat rasa syukur ini makin besar.
Sungguh tidak ada hal lain yang kami minta selain kesehatan dan keselamatanmu.
Ibuk siap berjuang bersamamu Nak. Melahirkan, menyusui dan membesarkanmu bersama Bapak. Sekalipun nyawa taruhannya.
Meskipun setiap hari terasa semakin berat dalam penantian, Ibuk sadar cuma Allah yang paling tahu kapan kamu siap lahir dan menangis didekapanku.
Anakku sayang, rasa kasih ini teramat besar untukmu. Semesta tahu betapa dalam cinta ini untukmu. Lahir dan tumbuhlah menjadi anak sholeh yang membawa guna bagi nusa, bangsa & agamamu. Jangan pernah takut, Ibuk dan Bapak akan selalu mendampingi setiap langkahmu dalam ijin Sang Pencipta.
- Pandaan, 27 Februari 2021 -
Comments
Post a Comment