Menginap di Bandara Don Mueng (DMK) Bangkok ?

Diawal tahun 2018, aku bersama 6 temanku berkesempatan untuk mengunjungi Negeri Seribu Pagoda, Thailand, selama 6 hari 5 malam. Sebenarnya ada beberapa alasan kenapa negara ini terpilih menjadi negara tujuan kita. Pertama, negara ini bebas visa karena masih bagian dari Negara ASEAN (Asia Tenggara). Kedua, biaya hidup di negara ini ramah di kantong. Ketiga, cukup banyak tiket/paket promo menuju negara ini. 

Jauh-jauh hari, kami sudah banyak mencari informasi, menyusunan Itinerary, menganggarkan kemungkinan biaya, dan mempersiapkan hal-hal yang mungkin akan terjadi. Tapi eh tapi, tetap ada saja kejutan selama perjalanan kami. Kejutan pertama diberikan oleh Maskapai penerbangan kita yang terlambat lebih dari 2 jam #pahit. Akhirnya, kami baru mendarat di Bandara Don Mueang (DMK) Bangkok pukul 9.30 PM (tidak ada perbedaan waktu antara Indonesia dan Thailand). Kesan pertamanku, terminal kedatangan Bandara ini mirip dengan Terminal 1 Bandara Juanda Surabaya, mulai dari model bangunannya, warna karpetnya, dan beberapa peralatannya. Tetapi setelah berjalan lebih jauh, bandaranya jauh lebih luas dari yang terlihat. Hal unik yang dimiliki bandara 4 lantai ini adalah terminal keberangkatan dan kedatangannya terletak di gedung yang sama, begitu juga dengan Airline-nya yang berada di satu wilayah.

Terminal Kedatangan Bandara Don Mueang Bangkok

Terminal Keberangkatan Bandara Don Mueang Bangkok

Keterlambatan pesawat kami mengakibatkan serangan kelaparan melanda seketika. Akhirnya kami memutuskan untuk mencari makanan. Sebenarnya cukup mudah untuk menemukan makanan, banyak outlet franchise seperti Sevel Eleven, Subway, atau KFC yang tersebar di Bandara ini. Mengingat motto "bukan makan kalau bukan nasi" sangat melekat didiriku, akhirnya aku dan teman-teman memutuskan untuk mengunjungi Food Court Bandara di lantai 4. Harga makanan di Food Court berkisar 100 – 180 Bath dan minumannya sekitar 40 – 50 Bath. Semua transaksi dilakukan dengan menggunakan kartu, jadi kita perlu melakukan deposit ke counter terlebih dahulu sebelum memesan makanan. Tenang, sisa uang dalam kartu masih bisa diklaim kembali di hari itu. Untuk makanan, aku lebih berhati-hati dalam memilih. Aku mencari penjual makanan yang tidak menjual Babi sama sekali dan memesan makanan yang tidak berkuah, jaga-jaga kalau kaldunya menggunakan daging Babi.  

Ayam Goreng dengan Saos Bangkok dan Potongan Cabe, 150 Bath

Setelah perut terisi, kami berpindah untuk mencari lokasi TIDUR. Sedikit cerita mengapa kita emilih tidur di Bandara. Jadi, tempat tujuan pertama kita di Thailand adalah Santorini Park yang terletak di daerah kawasan Cha-am yang kurang lebih membutuhkan waktu perjalanan 3 jam. Karena barang bawaan kami yang banyak (maklum berbanyak juga), kami memutuskan untuk menyewa kendaraan pribadi plus supirnya berdasarkan rekomendasi teman. Nah! Untuk memaksimalkan kendaraan pribadi inilah kami memilih menginap di Bandara, karena sampai Bangkok pun sudah larut malam. Rencananya, esok harinya baru akan jalan dari Bandara selepas subuh.

Awalnya sempat khawatir tentang keamanan dan kesediaan tempat "tidur" di Bandara ini. Namun setelah jalan kesana kemari, ternyata banyak sekali orang yang menginap di Bandara #lol. Mungkin mereka menunggu pesawat, sedang transit, atau alasan lain seperti kita. Bahkan petugas kebersihannya pun seperti sudah sering melihat pemandangan (orang numpang tidur) ini sehingga ketika melakukan tugasnya, mereka memberi batas agar tidak sampai mengganggu yang sedang tidur. Setelah berkeliling mencari tempat terbaik, kita memutuskan untuk parkir di tempat duduk paling ujung terminal Departure lantai 3. Lokasi ini cukup strategis karena dekat dengan toilet, tempat charger, bersih, dan nyaman. Gimana rasanya tidur di Bandara? Lumayan juga haha. Selain praktis, kita juga bisa save energi dan biaya untuk perjalanan selanjutnya.

Tempat numpang merem Bandara Don Mueang Bangkok


Fasilitas bandara DMK menurutku cukup lengkap dan memadai, mulai dari pilihan makanan yang beragam, tempat charger yang tersebar dimana-mana, toilet dan air minum yang mudah ditemukan, bahkan tersedia tempat Ibadah juga untuk beberapa agama. Menurutku, Muslim's Prayer Room "Musholla" Bandara ini jauh lebih bagus dibanding Musholla yang kita punya di Bandara Indonesia. Mulai dari toilet yang disertai penyemprot air, tempat wudhu, tempat sepatu, ruang diskusi, sampai ruang sholatnya pun bersih dan wangi. Jadwal buka Musholla ini dibatasi dari jam 04.00 - 23.00 untuk menghindari ada yang tidur di dalamnya. Untuk teman-teman yang berencana untuk ke Thailand dan datang kemalaman, mungkin tidur di Bandara bisa jadi pilihan.

Muslim's Prayer Room Bandara Don Mueang Bangkok

Comments

  1. Ketjeh, rencana mau ke sana nih sama adik and nyokap. Pengen nyobain tidur di Bandara juga wkwkwkwk. Tfs

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts