Lima Hari Keliling Negara Tetangga "Malaysia"
Banyak yang berpendapat kalau Malaysia itu mirip sama Indonesia. Pendapat seperti ini lumayan mengurangi kekhawatiran traveller pemula sepertiku. Meskipun setelah aku kunjungi, pendapat itu tidak sepenuhnya benar sih. Memang cukup banyak kemiripannya, cuma bukan berarti sama bukan?
Tidak perlu khawatir untuk berkomunikasi disana karena kebanyakan dari mereka mengerti bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Wajah mongoloid semacam kita ini juga banyak ditemukan disana, makanya tidak jarang mereka mengira aku dan teman travel-ku orang Malaysia juga haha. Nah, yang terasa jauh berbeda adalah fasilitas umumnya, seperti transportasi, kemudahan mobilitas, kebersihan kota dan jalan. Tidak sulit untuk mencari alternatif transportasi di negara ini, bahkan ada beberapa bis dan sepeda gratis yang disediakan Pemerintah untuk menuju ke lokasi-lokasi wisata. Tempat-tempat umum seperti Surau (Musholla), Toilet, Stasiun, sampai Dermaga terawat dengan baik dan selalu bersih. Jempol deh untuk Malaysia tentang hai ini!
Di tulisanku kali ini, aku ingin share ke teman-teman tentang perjalananku "mengelilingi" Malaysia selama 5 hari lengkap dengan Itinerary plus budget. Well, sebenarnya 6 hari sih, cuma hari terakhir nggak ada kegiatan selain perjalanan pulang ke Indonesia. Kenapa berkeliling? karena literally berkeliling haha #apasih. Jadi di kala itu, aku berkesempatan untuk mengunjungi 3 tujuan wisata sekaligus yakni Melaka, Penang, dan Kuala Lumpur. Sebagai informasi, ketiga tempat ini lokasinya lumayan berjauhan. Perlu kerjasama antara kaki, punggung, dan dompet untuk melakukan perjalanan kali ini. Tapi semuanya terbayar! Gak nyesel sama sekali dan sangat efektif.
The Historical City of "MELAKA"
Aku dan temanku sampai di KLIA 2 Malaysia dini hari. Setelah sholat subuh di Bandara dan beli nomor perdana, kami bergegas ke Transportation Hub untuk memesan tiket bis menuju Melaka. Terminal ini ada di lantai dasar Bandara, cukup dekat dengan Arrival area. Disana ada banyak counter yang sebenarnya menjual tiket yang sama. Bis pertama menuju Melaka pukul 6 pagi. Harganya juga bervariasi antara 23 - 27 RM tergantung dari merk bis. Waktu itu, kami menaiki bis Star Mart Express yang diberangkatkan pukul 07.30 - harganya 24.30 RM.
Perjalanan ke Melaka selama 1.5 jam tidak terasa karena bis-nya nyaman dan bersih. Karena satu bis hanya diisi 16 penumpang, tempat duduknya jadi lega sehingga sangat mendukung untuk melepas penat sebentar alias tidur.
Di Malaka, kami menginap di Hotel Hong selama 2 hari. Selain murah dan memiliki lokasi yang strategis, hotel ini juga menyediakan fasilitas antar jemput dari/ke Terminal Melaka Sentral. Jadi makin hemat bukan? :)
Karena masih pagi (read: belum boleh check-in), kami titipkan bagasi ke hotel dan memutuskan untuk jalan-jalan sekitar Jonker Street yang dekeet banget sama Hotel Hong ini. Sepanjang jalan, banyak toko-toko menarik, mulai dari makanan hingga pernak-pernik asesoris. Semakin malam semakin ramai. Berbeda dengan kota metropolitan dengan gedung pencakar langit, kota Melaka justru dipenuhi bangunan lusuh berumur sepuh. Suasana damai dan kekayaan sejarahnya sangat terasa di kota ini. Sebenarnya tersedia banyak penyewaan sepeda disini, cuma aku sih tidak menyarankan ya. Sayang! Jarak antar lokasi deket banget kok. Malah susah kalau harus cari parkir sepeda atau justru tidak maksimal pemakaian sepedanya.
Selama di Kota Melaka, aku happy banget! Tujuan wisata banyak dan beragam, bisa pilih dari yang gratis sampai berbayar. Kotanya cukup kecil, jadi cukup bermodal jalan kaki untuk mengunjungi tempat-tempat wisata yang berdekatan. Makanannya murah, enak, plus gampang cari yang halal. Orang-orangnya ramah dan membantu kalau tersasar. Lengkap banget deh! Detail lokasi yang aku kunjungi nanti bisa dilihat di Itin yaa :)
PENANG
Awalnya aku dan temanku berencana untuk stay 3 hari di Melaka. Namun seminggu sebelum keberangkatan, kami nekat untuk beli tiket bis ke Penang di hari kedua. Kami memilih jam keberangkatan malam, jadi sekalian hemat biaya hotel juga (read: bermalam di Bis). Pemesanan tiket dilakukan melalui Easy Book dari Melaka Sentral ke Terminal Butterworth. Dari sana, kami naik Ferry sekitar 10-15 menit dan lanjut naik Bis gratis "CAT" untuk sampai di pusat kota Penang. Bis CAT ini mengelilingi kota Penang dan gratis!
Subuh, kami akhirnya sampai di Penang. Kota ini didominasi oleh penduduk berkulit putih bermata sipit. Papan-papan pengumuman juga kebanyakan berbahasa Mandarin. Cukup jauh dari "Penang" yang aku bayangkan sih. Berasa lagi di Hongkong haha. Tapi jangan salah, makanan halal juga banyak kok. Salah satu tempat makan halal yang wajib temen-temen datangi adalah Restoran Hameediyah. Menurutku, ini restoran Timur Tengah dengan makanan terenak, meskipun harus ngantri panjang dulu sebelum makan.
Sehari berkeliling kota Penang, malam harinya kami menuju Terminal Komtar untuk menunggu Bis menuju Kuala Lumpur. Terminal Komtar ini berdekatan dengan pusat belanja. Harga yang diberikan lebih murah dibandingkan kota Melaka atau KL. Jadi, sempatkan membeli oleh-oleh ya :)
KUALA LUMPUR - Capital of Malaysia
Kami kembali menginap di bis menuju KL Sentral. Dari sana, tersedia banyak pilihan transportasi yang bisa teman-teman gunakan menuju hotel/lokasi yang ingin dituju. Mulai MRT, LRT, bis, atau taxi, tergantung preference aja. Oiya, kalau di penang ada Bis CAT yang menyediakan transportasi keliling kota gratis, di Kuala Lumpur juga ada loh! Namanya bis Go KL. Tempat-tempat favorit turis ada di rute bis ini, cuma memang harus sabar menunggu ya karena tidak begitu banyak.
Kesan modern melekat di kota ini, mulai dari sistem transportasi, penataan kota, bahkan orang-orangnya. Namun dibalik kemodisannya, kota ini juga menyimpan situs-situs sejarah yang patut untuk dikunjungi. Meskipun ujung-ujungnya lebih banyak main ke Mall, kami tetap mengagumi Kota ini. Bahkan temanku kembali lagi kesini tak lama setelah perjalanan kami berakhir. Kurang puas katanya hehe.

Salah satu tekat memaksimalkan liburan kami adalah dengan berkunjung ke Putrajaya, pusat pemerintahan kota Malaysia. Meskipun jauh dan perlu naik bis dua kali (500 dan L15), pemandangan kota ini membuat pengorbanan kami tidak sia-sia. Gedung-gedungnya unik, khas, menarik, tinggi, besar, bersih, bagus, plus tanpa macet hehe. Kami mengunjungi Masjid Putrajaya atau yang terkenal dengan Masjid Pink.
Total biaya yang aku habiskan, detail lokasi wisata, dan transportasinya bisa cek di Itin file yang aku upload di blog ini ya. Selain itu, teman-teman juga bisa cek rekaman perjalananku lewat video dibawah ini. Semoga bermanfaat! :)
Perjalanan ke Melaka selama 1.5 jam tidak terasa karena bis-nya nyaman dan bersih. Karena satu bis hanya diisi 16 penumpang, tempat duduknya jadi lega sehingga sangat mendukung untuk melepas penat sebentar alias tidur.
Di Malaka, kami menginap di Hotel Hong selama 2 hari. Selain murah dan memiliki lokasi yang strategis, hotel ini juga menyediakan fasilitas antar jemput dari/ke Terminal Melaka Sentral. Jadi makin hemat bukan? :)
Karena masih pagi (read: belum boleh check-in), kami titipkan bagasi ke hotel dan memutuskan untuk jalan-jalan sekitar Jonker Street yang dekeet banget sama Hotel Hong ini. Sepanjang jalan, banyak toko-toko menarik, mulai dari makanan hingga pernak-pernik asesoris. Semakin malam semakin ramai. Berbeda dengan kota metropolitan dengan gedung pencakar langit, kota Melaka justru dipenuhi bangunan lusuh berumur sepuh. Suasana damai dan kekayaan sejarahnya sangat terasa di kota ini. Sebenarnya tersedia banyak penyewaan sepeda disini, cuma aku sih tidak menyarankan ya. Sayang! Jarak antar lokasi deket banget kok. Malah susah kalau harus cari parkir sepeda atau justru tidak maksimal pemakaian sepedanya.
Selama di Kota Melaka, aku happy banget! Tujuan wisata banyak dan beragam, bisa pilih dari yang gratis sampai berbayar. Kotanya cukup kecil, jadi cukup bermodal jalan kaki untuk mengunjungi tempat-tempat wisata yang berdekatan. Makanannya murah, enak, plus gampang cari yang halal. Orang-orangnya ramah dan membantu kalau tersasar. Lengkap banget deh! Detail lokasi yang aku kunjungi nanti bisa dilihat di Itin yaa :)
PENANG
Awalnya aku dan temanku berencana untuk stay 3 hari di Melaka. Namun seminggu sebelum keberangkatan, kami nekat untuk beli tiket bis ke Penang di hari kedua. Kami memilih jam keberangkatan malam, jadi sekalian hemat biaya hotel juga (read: bermalam di Bis). Pemesanan tiket dilakukan melalui Easy Book dari Melaka Sentral ke Terminal Butterworth. Dari sana, kami naik Ferry sekitar 10-15 menit dan lanjut naik Bis gratis "CAT" untuk sampai di pusat kota Penang. Bis CAT ini mengelilingi kota Penang dan gratis!
Subuh, kami akhirnya sampai di Penang. Kota ini didominasi oleh penduduk berkulit putih bermata sipit. Papan-papan pengumuman juga kebanyakan berbahasa Mandarin. Cukup jauh dari "Penang" yang aku bayangkan sih. Berasa lagi di Hongkong haha. Tapi jangan salah, makanan halal juga banyak kok. Salah satu tempat makan halal yang wajib temen-temen datangi adalah Restoran Hameediyah. Menurutku, ini restoran Timur Tengah dengan makanan terenak, meskipun harus ngantri panjang dulu sebelum makan.
Sehari berkeliling kota Penang, malam harinya kami menuju Terminal Komtar untuk menunggu Bis menuju Kuala Lumpur. Terminal Komtar ini berdekatan dengan pusat belanja. Harga yang diberikan lebih murah dibandingkan kota Melaka atau KL. Jadi, sempatkan membeli oleh-oleh ya :)

Kesan modern melekat di kota ini, mulai dari sistem transportasi, penataan kota, bahkan orang-orangnya. Namun dibalik kemodisannya, kota ini juga menyimpan situs-situs sejarah yang patut untuk dikunjungi. Meskipun ujung-ujungnya lebih banyak main ke Mall, kami tetap mengagumi Kota ini. Bahkan temanku kembali lagi kesini tak lama setelah perjalanan kami berakhir. Kurang puas katanya hehe.

Salah satu tekat memaksimalkan liburan kami adalah dengan berkunjung ke Putrajaya, pusat pemerintahan kota Malaysia. Meskipun jauh dan perlu naik bis dua kali (500 dan L15), pemandangan kota ini membuat pengorbanan kami tidak sia-sia. Gedung-gedungnya unik, khas, menarik, tinggi, besar, bersih, bagus, plus tanpa macet hehe. Kami mengunjungi Masjid Putrajaya atau yang terkenal dengan Masjid Pink.
Total biaya yang aku habiskan, detail lokasi wisata, dan transportasinya bisa cek di Itin file yang aku upload di blog ini ya. Selain itu, teman-teman juga bisa cek rekaman perjalananku lewat video dibawah ini. Semoga bermanfaat! :)
"Berkeliling Negara Tetangga (Malaysia)"
Comments
Post a Comment