Bukan Tidak Mungkin
"Nothing is Impossible" kutipan ini sungguh terkenal dan banyak digunakan disetiap sesi motivasi diberbagai kalangan dan tempat. Tidak heran jika kata ini sudah aku yakini sedari kecil. Aku pun sering menggunakan kata-kata ini sebagai pijakan awal mecapai sesuatu yang kusebut impian. Awalnya aku percaya tidak akan ada satupun yang tidak bisa dilakukan manusia jika dia berusaha. Namun kali ini, sepertinya aku perlu mengkoreksi sejenak tentang arti didalamnya. Aku menemukan deskripsi yang lebih tepat dalam konteks ini. Aku akan sedikit menceritakan perjalanan yang sampai bisa mengantarkanku ke definisi ini.
Aku lahir disebuah keluarga sederhana di kampung kecil daerah Pasuruan, Jawa Timur. Ibuku memiliki saudara yang cukup banyak -tujuh orang, begitu pula ayahku. Belum lagi saudara orang tuaku rata-rata memiliki anak lebih dari tiga. Dengan banyaknya anggota keluarga, semakin banyak pula kebutuhan yang harus dipenuhi. Bukan tidak mungkin mereka juga harus menghutang kesana kemari untuk memenuhi kebutuhannya. Keadaan seperti ini membuat mereka harus mengeliminasi beberapa kebutuhan yang dianggap kurang penting, salah satunya biaya sekolah Perguruan Tinggi yang terkenal mahal selangit.
Sudah menjadi sebuah aturan tak tertulis bahwa anak desa seperti aku ini hanya cukup mengenyam pendidikan dibangku SMA/sederajat saja, tidak lebih. Bagi laki-laki, setelah lulus mereka akan bekerja di pabrik-pabrik yang ada disekitar daerahku. (FYI, industri perpabrikan menjamur di berbagai tempat didaerahku). Definisi sukses dalam hal ini adalah jika si anak laki-laki bisa menjadi pegawai di pabrik yang bergaji cukup tinggi, seperti Infus, Sampoerna dan sebagainya. Nah untuk anak perempuan seperti aku ini, lulus SMA berarti sudah cukup matang untuk menikah dan membina keluarga baru. Oleh karena itu, sudah biasa bila aku mendengar teman-teman SD, SMP atau SMAku menikah muda.
Terinspirasi oleh film laskar pelangi yang di sound track-in sama Nijdi "Mimpi adalah kunci untuk kita meraih harapan." Dari sanalah aku memberanikan diriku untuk bermimpi, salah satunya mengenyam pendidikan yang lebih tinggi, kuliah. Sepertinya tidak mungkin gadis sederhana seperti aku bisa meraih impiannya, namun ternyata pada akhirnya aku bisa memenuhi impian itu. Sungguh keajaiban! Tentu ini juga dipenuhi dengan usaha dan doa. Aku beruntung lahir dikeluarga yang sangat mendukungku. Ayah dan ibuku sangat baik padaku. Mereka menanamkan benih-benih emas yang harus kuyakini dan kurawat hingga menghasilkan emas.
Aku diterima di salah satu universitas swasta di Jakarta dengan biaya perkuliahan yang bisa ditangguhkan (dalam arti aku bisa membayarnya dikemudian hari). Kalau dipikir dan direnungkan, hal ini tidaklah mungkin bisa kuraih sendiri. Meskipun tidak ada yang mustahil, namun kapasitas manusia sungguh terbatas. Manusia hanya bisa melakukan yang terbaik dari dirinya, bukan paling baik. Dititik ini aku menyadari bahwa "Nothing is impossible" itu milik Allah. Manusia juga bisa mencapai kata itu bila dengan bantuan dan kekuatan Allah, Tuhan Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.
Kebanyakan dari kita berfikir bahwa manusia bisa melakukan apa saja dengan sempurna dan mencapai semua impiannya dengan usaha keras. Tentu, hal itu juga ada benarnya. Namun kita juga harus ingat bahwa ada yang memegang kendali dan kuasa akan semua kehidupan yang ada didunia ini. Dengan diberikannya akal dan bentuk yang sempurna terkadang membuat kita sangat sombong. Hey, kamu tidak mungkin menjadi dirimu yang saat ini tanpa goresan qada dan qadar Allah.
Berada di titik ini bukan berarti aku menjadi fanatik dengan apa yang aku yakini dan apatis dengan apa yang mereka yakini. Ibaratnya Allah adalah ibumu, jika kamu menginginkan sesuatu dan melakukan beberapa usaha keras, ibumu tentu akan mengabulkannya. Ibu kan penuh kasih sayang, apalagi Allah yang beribu kasih sayang.
"Berusahalah sejauh kakimu berjalan. Sekuat tanganmu menggenggam. Sejauh matamu memandang. Dan jadikan sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin dengan DOA. Karena cuma Allah yang bisa melebarkan kakimu melangkah. Membantu tanganmu menggenggam. Memperluas pandangan matamu."
(Senin, 13 Januari 2014 - oleh @Abidahzaa)
Comments
Post a Comment